Bappeda Garut Gelar FGD Evaluasi Penurunan Angka Kematian Ibu

Bappeda Garut Gelar FGD Evaluasi Penurunan Angka Kematian Ibu

Dalam diskusi, beberapa tantangan diidentifikasi, termasuk keterbatasan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) yang masih terpusat di RSUD dr. Slamet Garut, penguatan sumber daya manusia (SDM), dan peningkatan komitmen terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) seperti pelayanan Antenatal Care (ANC).

“ANC itu adalah melakukan pelayanan pada ibu hamil yang harusnya enam kali dilakukan kunjungan dilakukan periksa, semua ibu hamil,” kata Agus.

Bacaan Lainnya

Agus berharap FGD ini mendorong sinergi lintas sektor, baik pemerintah, stakeholder, NGO, maupun organisasi masyarakat, untuk mencapai target penurunan AKI.

“Target kami di 2024 adalah 60 kasus per tahun, dan pada 2029 turun menjadi 48 kasus per tahun. Ini memerlukan pengawalan dari hulu hingga hilir,” jelasnya.

Melalui FGD ini, Pemdakab Garut berharap langkah-langkah strategis yang dirancang mampu memberikan dampak nyata dalam menurunkan AKI, menjadikan Kabupaten Garut lebih siap menghadapi tantangan kesehatan reproduksi.

Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Garut Tahun 2024 hingga triwulan III hasil evaluasi mencapai 36 kasus. Ini terjadi penurunan 14 kasus dibanding triwulan III Tahun 2023. Dari kasus itu disebabkan lima hal, yakni : Komplikasi Non Obtetrik (28%), Eklampsia (25%), Perdarahan (16%), Infeksi (14%), dan Komplikasi Obstetrik lainnya (14%).

Pos terkait