Saat meninjau lokasi terdampak, Bupati Bekasi juga berdialog dengan warga dan memastikan program 100 hari kepemimpinannya mencakup perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu), khususnya bagi warga yang rumahnya rusak akibat banjir. Selain itu, ia menyoroti pentingnya mempertahankan tata ruang lahan pertanian agar tidak terjadi alih fungsi lahan yang dapat memperparah risiko banjir.
“Status tanggap darurat ini ditetapkan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan warga, terutama kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, dan anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus,” pungkasnya.
Banjir yang melanda Kabupaten Bekasi berdampak luas dengan puluhan ribu warga mengungsi. Pemerintah daerah bergerak cepat dengan menetapkan status tanggap darurat, mengerahkan seluruh perangkat daerah, serta menggandeng pihak swasta dan TNI-Polri guna menyalurkan bantuan. Selain respons cepat, Bupati Bekasi juga menekankan pentingnya pembangunan berbasis lingkungan agar bencana serupa dapat dicegah di masa depan