Faktaindonesianews.com – Aki mobil memang bukan komponen yang terlihat mencolok, tapi perannya sangat krusial. Tanpa aki yang sehat, mobil tidak akan bisa menyala. Sayangnya, masih banyak pemilik kendaraan yang mengabaikan perawatan aki, padahal kalau sudah soak, repotnya bukan main.
Salah satu kunci utama merawat aki agar awet adalah dengan memeriksa tegangan secara rutin. Gunakan multimeter untuk memastikan tegangan aki dalam kondisi normal, yaitu sekitar 12,6 volt saat mesin mati dan 13,7–14,7 volt saat mesin menyala. Tegangan di bawah itu bisa menjadi tanda aki mulai melemah.
Selain itu, pastikan terminal aki bebas dari korosi. Kotoran atau kerak putih di ujung terminal bisa mengganggu arus listrik. Bersihkan dengan air panas dan sikat kawat, lalu keringkan dan oleskan gemuk khusus aki agar terminal tetap bersih dan tidak mudah berkarat.
Jangan biarkan mobil lama tidak dipakai, apalagi lebih dari satu minggu. Aki yang tidak mendapatkan asupan listrik dari alternator akan kehilangan daya secara perlahan. Kalau memang harus ditinggal lama, sebaiknya lepas kabel negatif aki untuk mencegah pengurasan daya yang tidak perlu.
Bagi yang menggunakan aki basah, jangan lupa untuk rutin memeriksa volume air aki. Jika kadar airnya di bawah garis minimum, segera tambahkan air aki murni. Jangan tunggu sampai kering, karena hal ini bisa merusak sel-sel di dalam aki.
Dan yang paling penting, hindari kebiasaan buruk seperti menyalakan audio, AC, atau lampu dalam kondisi mesin mati terlalu lama. Ini bisa membuat beban aki semakin berat dan berpotensi memperpendek umur pakainya.
Merawat aki mobil sebenarnya tidak sulit, hanya butuh ketelatenan dan perhatian. Dengan memeriksa tegangan, menjaga kebersihan terminal, serta menghindari kebiasaan buruk, Anda bisa memperpanjang umur aki dan menghindari kejadian mogok mendadak. Ingat, aki yang sehat berarti mobil siap digunakan kapan saja, tanpa drama.
