“Angka-angka dalam realokasi ini cukup fantastis karena akan mencakup berbagai program pembangunan yang langsung berdampak pada masyarakat,” tambahnya.
Menjawab Tantangan dan Kebutuhan Masyarakat
Menurut Dedi, realokasi anggaran ini juga menjadi langkah strategis untuk memperkuat visi Jabar Istimewa serta meningkatkan kualitas layanan publik bagi masyarakat. Salah satu bentuk respons nyata dari kebijakan ini adalah penanggulangan bencana, seperti yang terjadi di beberapa daerah terdampak banjir, di antaranya:
Banjir Karangligar (Karawang) yang masih belum terselesaikan. Banjir Dayeuhkolot (Kabupaten Bandung) serta banjir di Kota Bandung, Garut, dan Bogor.
“Realokasi ini akan digunakan untuk berbagai kebutuhan masyarakat, termasuk membantu penanganan bencana yang masih menjadi permasalahan di beberapa daerah,” tegasnya.
Rapat kerja ini menegaskan bahwa realokasi APBD 2025 di Provinsi Jawa Barat tidak hanya sebagai bentuk penyesuaian anggaran, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam meningkatkan pembangunan dan pelayanan publik. Dengan fokus pada infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan bantuan sosial, Pemprov Jabar berupaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara optimal. Kebijakan ini juga menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam menjawab tantangan serta meningkatkan kualitas hidup warga Jawa Barat.