“Sebanyak 52,45 persen penduduk miskin di Indonesia berada di tiga provinsi, yakni Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Jika kita bisa menurunkan angka kemiskinan di ketiga provinsi ini, maka kemiskinan nasional bisa berkurang hingga 50 persen,” ungkapnya.
Gus Ipul optimistis bahwa target kemiskinan ekstrem 0 persen dapat tercapai secepatnya pada tahun 2025 atau paling lambat 2026. Oleh karena itu, kolaborasi dengan perguruan tinggi menjadi langkah krusial untuk merealisasikan program ini.
“Dengan pelatihan dan pendampingan yang tepat, kita ingin menciptakan desa tanpa pengangguran, desa yang kreatif, dan mampu memanfaatkan sumber daya yang ada,” tegasnya.
Gus Ipul juga menekankan bahwa program yang dijalankan harus berkelanjutan dan mampu menciptakan desa mandiri. Ia mengingatkan bahwa kerja sama ini harus terarah, terpadu, dan mengintegrasikan program pemerintah maupun nonpemerintah.
“Jangan ada ego sektoral karena itulah yang selama ini menghambat kerja kita. Mari kita gempur kemiskinan bersama-sama!” tutupnya dengan penuh semangat.
Dalam acara yang digelar di kampus Polteksos, turut hadir perwakilan dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, yaitu Asisten Pemkesra Dedi Supandi dan Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Jabar Andrie Kustria Wardana.
