HARI BUMI SEDUNIA, Bey Machmudin Kawal Pengiriman 16 Ton RDF ke Pabrik Semen

HARI BUMI SEDUNIA, Bey Machmudin Kawal Pengiriman 16 Ton RDF ke Pabrik Semen

Selain mengolah sampah plastik jadi RDF, TPST Santiong juga mengolah sampah organik menggunakan magot (magotisasi).

Magot yang di kembangbiakkan untuk mengurai sampah di TPST Santiong jenis black soldier fly, selain menjadi pupuk kompos, larva tersebut juga dapat di jadikan pakan ternak.

Bacaan Lainnya

Kembangbiakkan Untuk Mengurai Sampah Di TPST

Bey Machmudin berupaya terus mencari rumusan terbaik terkait pengelolaan sampah agar bisa  bernilai ekonomi sekaligus ramah lingkungan.

Bey mengingat agar semua pihak tidak cepat berpuas diri dan tetap konsisten mengolah sampah secara mandiri. “Kita harus mengolah sampah dari hulu dari rumah, itu yang penting,” ucapnya.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Cimahi Dicky Saromi mengatakan TPST Santiong punya kapasitas pengolahan sampah 50 ton per hari.

Namun di tahap awal, saat ini baru di coba sekira 30 ton per hari dan akan di maksimalkan menjadi 50 ton jika sudah ada kesesuaian pada kinerja mesin dan para pekerjanya.

“Kapasitasnya 50 ton per hari. Tapi kita harus bertahap, jadi sekarang 30 ton dulu. Karena ini berkaitan dengan penyesuaian kerja mesin dan orangnya masih belajar.

Jika sudah bisa maksimal menyerap sampah 50 per hari, tambah Dicky, maka secara signifikan TPST Santiong dapat mengurangi sampah di Cimahi yang jumlahnya mencapai 226 ton per hari.

Lebih lanjut  juga segera mempertimbangkan penyerapan hasil RDF untuk beberapa industri yang berlokasi di Kota Cimahi agar kapasitas dan penyerapan hasil pengolahan bisa terakomodasi dengan baik.

Pos terkait