Ia menuturkan, jumlah pengguna media digital di Jabar relatif tinggi, berisiko tinggi pula munculnya disinformasi, misinformasi, hoaks yang merusak komunikasi publik masyarakat.
“Sikap dan perilaku literatif perlu mewarnai setiap percakapan media digital. Kemanan dan keetisan harus menjadi pedoman dalam berkomunikasi digital pada media komunikasi apapun,” pungkasnya.
Talkshow “Rilis Hasil Indeks Literasi dan Perilaku Digital Jawa Barat dan Pelatihan Cek Fakta” diikuti puluhan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi, serta unsur angggota Saber Hoaks kabupaten/kota di Jabar.