“Terjaganya kinerja investasi Jabar akan memberi dampak positif bagi arus modal masuk. Yang nantinya akan berdampak pada stabilitas nilai tukar dan harga-harga,” kata Muslimin.
“Persepsi positif yang terbentuk dari kinerja perekonomian Indonesia pada akhirnya dapat menjaga inflasi terkendali dan stabilitas moneter hingga sistem pembayaran,” tambahnya.
Menurut Muslimin
Menurut Muslimin, dalam upaya mempersiapkan proyek-proyek yang akan ditawarkan pada WJIS 2024. BI Jabar bersama pemda telah melakukan serangkaian program Road to WJIS 2024.
Rangkaian program tersebut meliputi kurasi proyek-proyek terbaik Jabar melalui West Java Investment Challenge. Memfasilitasi penyusunan feasibility study yang bekerja sama dengan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) terpilih untuk meningkatkan keyakinan investor.
Program lainnya, yakni melakukan West Java Investment Roadshow yang bertujuan untuk mendiseminasikan proyek yang telah di kurasi pada “Investment Challenge” kepada investor potensial untuk IPRO (Investment Project Ready to Offer) di Jabar, serta West Java Investment Summit yang dalamnya terdapat “one-on-one meeting” untuk menyepakati investasi.
Berbagai upaya sinergi kolaboratif tersebut akan terus ditingkatkan untuk tetap menjadikan Jabar sebagai primadona investasi di Indonesia.
“Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memfasilitasi dan mendukung arus investasi masuk. Memastikan bahwa Indonesia terutama Jawa Barat tetap menjadi destinasi utama bagi para investor seiring dengan kontribusi-kontribusi pada pengembangan ekonomi yang lebih luas di Indonesia,” paparnya.
“Berdedikasi untuk mendukung upaya ini melalui partisipasi aktif dalam acara promosi investasi. Membangun kemitraan serta meningkatkan integrasi kegiatan hubungan investor,” pungkas Muslimin.