“Kedua strategi tersebut dapat di lakukan di antaranya melalui optimalisasi lahan dan pompanisasi,” ucap Herman.
Herman menuturkan, pompanisasi di harapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi potensi gagal panen akibat kekeringan. Dengan begitu, produktivitas pertanian dapat terjaga meski di musim kemarau.
“Pemerintah sedang mengakselerasi program pompanisasi, dan insyaallah Provinsi Jabar serapan dan realisasinya paling tinggi,” tuturnya.
“Program (pompanisasi) ini akan di manfaatkan semaksimal mungkin untuk kepentingan petani di Jawa Barat,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian sendiri sudah menyatakan bahwa pihaknya mengalokasikan bantuan pompanisasi sebanyak 2.500 titik untuk akselerasi perluasan tanam sawah tadah hujan di Jabar.