Berdasarkan data DLH Kota Bandung, rata-rata pengiriman sampah ke TPA Sarimukti sepanjang 1-22 Februari 2025 mencapai 146 rit per hari, dengan rincian:
- 1–6 Februari: 155 rit per hari
- 7–13 Februari: 142 rit per hari
- 14–22 Februari: 143 rit per hari
Strategi Pemkot Bandung dalam Mengatasi Krisis Sampah
Untuk mengatasi keterbatasan kuota pengiriman sampah, Pemkot Bandung telah menyiapkan beberapa langkah strategis, di antaranya:
- Optimalisasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
- Kolaborasi dengan Mesin Olah Runtah (MOTAH) milik BBWS.
- Pemusnahan sampah dengan MOTAH di Kota Bandung.
- Penggunaan mesin pirolisis di TPST Cicukang Holis dan Babakan Siliwangi.
- Optimalisasi program Bank Sampah untuk mendukung pengelolaan sampah mandiri.
- Peningkatan program magotisasi di tingkat kelurahan.
- Penambahan RW dalam Kemitraan Bank Sampah (KBS).
Sebagai langkah awal, kick off penanganan sampah akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat. Namun, DLH Kota Bandung masih perlu melakukan koordinasi teknis sebelum eksekusi dimulai.
“Kami masih perlu berkoordinasi lebih lanjut. Informasi selengkapnya akan segera kami update dalam waktu dekat,” pungkas Dudy.
Dengan langkah-langkah strategis yang telah disusun, Pemkot Bandung berupaya mengatasi krisis sampah secara bertahap. Melalui kombinasi pemusnahan sampah, optimalisasi pengelolaan di tingkat lokal, serta perluasan jaringan Bank Sampah, diharapkan masalah sampah di Kota Bandung dapat dikendalikan dan tidak lagi menjadi ancaman lingkungan bagi masyarakat.