Percepat Pembangunan TPPAS Legok Nangka: Solusi Sampah dan Energi Terbarukan untuk Bandung Raya

Percepat Pembangunan TPPAS Legok Nangka: Solusi Sampah dan Energi Terbarukan untuk Bandung Raya
Percepat Pembangunan TPPAS Legok Nangka: Solusi Sampah dan Energi Terbarukan untuk Bandung Raya

Proses konstruksi dijadwalkan mulai pada Januari 2026, dan jika berjalan lancar, fasilitas ini diproyeksikan mulai beroperasi dalam dua hingga tiga tahun kemudian, atau paling lambat pada tahun 2028.

Dengan kapasitas pengolahan sampah yang besar, TPPAS Legok Nangka diharapkan tidak hanya mengatasi permasalahan sampah, tetapi juga menghasilkan energi terbarukan.

Bacaan Lainnya

Ketergantungan pada TPA Sarimukti dan Peran Masyarakat

Herman menekankan bahwa keberhasilan operasional TPPAS Legok Nangka sangat bergantung pada kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, yang diperkirakan hanya mampu bertahan hingga 2027.

Oleh karena itu, Pemdaprov Jabar berupaya memperpanjang usia pakai TPA Sarimukti hingga 2028.

“Kita perlu upaya bersama dalam mengurangi, memanfaatkan, dan mendaur ulang sampah di Bandung Raya. Partisipasi semua pihak, termasuk masyarakat, sangat dibutuhkan agar TPA Sarimukti bisa bertahan hingga 2028. Dengan begitu, pada 2029 Legok Nangka sudah bisa beroperasi secara penuh,” tegas Herman.

Komitmen Pemdaprov Jabar untuk Solusi Sampah Berkelanjutan

Pemdaprov Jabar berkomitmen penuh untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu guna mengatasi permasalahan sampah di wilayah Bandung Raya. Herman menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja keras agar TPPAS Legok Nangka segera operasional dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Mohon doa restu dari warga Jawa Barat. Kami di Pemdaprov akan berupaya semaksimal mungkin agar Legok Nangka bisa segera operasional dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” tutur Herman.

Solusi Berkelanjutan untuk Bandung Raya

Proyek TPPAS Legok Nangka diharapkan menjadi solusi pengelolaan sampah regional yang efektif sekaligus memberikan kontribusi dalam menghasilkan energi terbarukan melalui teknologi waste-to-energy.

Dengan target operasional pada tahun 2028, proyek ini tidak hanya akan menyelesaikan permasalahan sampah di Bandung Raya, tetapi juga menjadi pionir dalam pengembangan energi ramah lingkungan.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat optimis bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta akan membawa perubahan positif dalam pengelolaan sampah dan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Pos terkait