Pj Wali Kota Bandung: Strategi Penanganan Kemacetan dan Lahan Kritis di Kota Bandung

Pj Wali Kota Bandung: Strategi Penanganan Kemacetan dan Lahan Kritis di Kota Bandung

Selain masalah kemacetan, Koswara juga menyoroti isu lahan kritis di Kota Bandung, terutama di Kawasan Bandung Utara (KBU). KBU memiliki peran ekologis yang sangat penting, seperti pengendalian air hujan, pelestarian air tanah, pencegahan longsor, serta sebagai paru-paru kota. Namun, kawasan ini semakin terancam akibat alih fungsi lahan yang tidak terkendali.

Lahan kritis di KBU umumnya disebabkan oleh konversi Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi area permukiman atau pertanian tanpa izin resmi. Menurut Koswara, pengelolaan lahan yang memiliki izin resmi biasanya sudah diatur sedemikian rupa dengan ketentuan mengenai keberadaan ruang hijau dan daerah resapan air untuk mengurangi risiko bencana lingkungan.

Bacaan Lainnya

Sebagai langkah mitigasi, Pemerintah Kota Bandung telah meluncurkan program Konservasi Bandung Berkelanjutan. Program ini mencakup kegiatan penghijauan dengan penanaman pohon serta pembangunan kolam retensi untuk menjaga keseimbangan lingkungan.

“Kami sudah melaksanakan penanaman pohon sebanyak tiga kali dalam tiga bulan terakhir, yaitu pada bulan November, Desember, dan Januari. Saya berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi simbolis, tetapi menjadi gerakan berkelanjutan demi menjaga lingkungan Kota Bandung,” pungkas Koswara.

Dengan adanya sinergi antara program transportasi massal yang terintegrasi, pembangunan infrastruktur tol dalam kota, serta upaya konservasi lingkungan, diharapkan permasalahan kemacetan dan lahan kritis di Kota Bandung dapat tertangani secara optimal.

 

Pos terkait