Penjualan listrik tertinggi di peroleh dari sektor bisnis dan industri yaitu mencapai 145,70 TWh atau meningkat 6,69 TWh di bandingkan tahun 2022. Kemudian sektor rumah tangga mencapai 122,34 TWh atau meningkat 6,24 TWh dibandingkan tahun 2022. Untuk sektor lainnya mencapai 20, 4 TWh atau meningkat 1,75 TWh dibandingkan tahun 2022.
“PLN menghadirkan program promo, program akuisisi captive power yang mengajak pelanggan bisnis dan industri beralih dari penggunaan pembangkit listriknya sendiri ke PLN. Melakukan digitalisasi di setiap proses bisnis,” tutur Darmawan
Strategi Ekstensifikasi
“Melalui strategi ekstensifikasi, PLN menciptakan permintaan listrik baru yang menjawab kebutuhan listrik di seluruh tanah air sehingga berhasil meningkatkan penjualan listrik perseroan sebesar 4,68 TWh,” imbuhnya.
Darmawam menjelaskan bahwa melalui strategi ekstensifikasi, PLN terus menghadirkan inovasi layanan melalui program electrifying agriculture dan electrifying marine. Sampai dengan Desember 2023 PLN telah menyambung listrik bagi pelaku usaha bidang agrikultur dan kelautan. Dengan total daya terpasang ini sebesar 317 Megavolt Ampere (MVA) dan konsumsi listrik sebesar 153,59 Giga Watt hour (GWh).
“PLN juga aktif mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik. Sepanjang tahun 2023 jumlah home charging telah mencapai 9.393 unit, meningkat lebih dari 10 kali lipat dari tahun 2022. Sementara jumlah SPKLU mencapai 624 unit, meningkat lebih dari 2 kali lipat dari tahun 2022. Penambahan infrastruktur ini membuat konsumsi daya untuk kendaraan listrik mencapai 5.401 MWh, meningkat lebih dari 5 kali lipat di banding tahun 2022,” jelasnya.
Peningkatan pendapatan di raih bukan hanya dari penjualan tenaga listrik, melainkan juga dari pengembangan usaha di luar sektor ketenagalistrikan atau beyond kWh. Bisnis tersebut antara lain penyediaan energi primer untuk pembangkit swasta. Jasa jaringan telekomunikasi, pemeliharaan infrastruktur kelistrikan, penyewaan peralatan dan infrastruktur kelistrikan, hingga layanan kajian proyek kelistrikan untuk badan usaha lain.