Gus Ipul Gandeng Perguruan Tinggi untuk Percepat Pengentasan Kemiskinan di Jawa Barat

Gus Ipul Gandeng Perguruan Tinggi untuk Percepat Pengentasan Kemiskinan di Jawa Barat

Bandung, Faktaindonesianews.com – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menandatangani nota kesepahaman dengan berbagai perguruan tinggi untuk mempercepat pengentasan kemiskinan di Jawa Barat. Kerja sama ini bertujuan agar program yang dijalankan lebih terarah, terpadu, berkelanjutan, dan efektif demi meningkatkan kesejahteraan sosial secara signifikan.

“Kita tahu bahwa perguruan tinggi memiliki lembaga pengabdian masyarakat, dan mereka sudah melakukan banyak hal. Sekarang kita ingin menjalin kerja sama yang lebih terstruktur. Kita akan menyusun rencana intervensi berdasarkan kajian akademik, lalu menerapkan pendampingan berkelanjutan,” ujar Gus Ipul saat memaparkan kerja sama di Bandung, Jumat (7 Maret 2025).

Bacaan Lainnya

Sejumlah perguruan tinggi ternama yang terlibat dalam kerja sama ini antara lain Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Padjadjaran, Universitas Pendidikan Indonesia, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Bekasi, Universitas Pasundan Bandung, Universitas Islam Bandung, Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, dan Universitas Maranatha Bandung.

Sebagai contoh, Gus Ipul menjelaskan bahwa kerja sama ini akan mengarahkan kegiatan pemberdayaan masyarakat di satu desa dengan angka kemiskinan ekstrem yang tinggi. “Kita akan memilih satu desa yang memiliki tingkat kemiskinan ekstrem, lalu menyusun strategi intervensi bersama-sama,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Fakultas Teknik Industri ITB, Prof. Dr. Ir. Lienda Aliwarga, M.Eng, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan, salah satunya dengan menciptakan ekonomi sirkular di daerah peternakan sapi Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

“Melalui pemberdayaan ekonomi sirkular, kami melakukan pengeringan dan pengolahan pangan daun stevia, pengeringan lemon, serta pengolahan kotoran sapi menjadi biogas. Ini semua mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” papar Lienda.

Gus Ipul menambahkan bahwa terdapat program potensial yang bisa dikolaborasikan dengan perguruan tinggi, seperti Kampung Anti Miskin dan Sekolah Rakyat. Fokus utama dari Kampung Anti Miskin adalah menekan angka kemiskinan ekstrem di Jawa Barat.

Pos terkait