Berita Kab Ciamis, Faktaindonesianews.com – Dewasa ini, hampir semua orang memiliki perangkat gadget seperti laptop, smartphone, dan tablet, mulai dari anak-anak hingga usia lanjut. Di era serba digital ini, memiliki gadget adalah sebuah keharusan. Anak-anak menggunakan gadget terhubung dengan banyak orang melalui media sosial, mengakses informasi dengan cepat melalui internet, bermain game, mendengarkan lagu atau menonton video. “Para orang tua zaman sekarang menggunakan gadgetnya sebagai media mengasuh buah hatinya, contohnya dengan penggunaan game dan media video seperti YouTube, kata Aulia Rakhman penggagas Ciamis Wonder Kids, Minggu (16/09/2024) di markas Ciamis Wonder Kids yang beralamatkan di Sindangkasih, Ciamis, Jawa Barat.
Menurutnya, tidak ada yang salah jika tak sedikit beberapa orang tua yang mengabadikan momen-momen bahagia putra putri mereka dengan mengunggahnya di media sosial. Akan tetapi, jangan sampai anak terutama yang masih berusia dini menjadi addictive. Pasalnya, anak akan mengidentifikasi gadget tersebut menjadi sebuah mainan yang wajib.
“Kondisi ini akan berdampak bagi perkembangan anak-anak. Mereka telah terpapar dengan canggihnya teknologi gadget masa kini yang mengakibatkan mereka ‘kecanduan”terang pria yang akrab disapa Aul ini.
Peduli akan hal tersebut, dia menginisiasi suatu gagasan yakni Ciamis Wonder Kids. Di mana, komunitas ini merupakan wadah kreativitas bagi anak muda atau siapapun yang peduli akan keberlangsungan tumbuh kembang anak di usia dini, khususnya di wilayah kabupaten Ciamis.
“Ciamis Wonder Kid mengembalikan marwah anak-anak seperti dahulu kala”ujar Aul.
Ciamis Wonder Kids, perlu dukungan berbagai pihak
Aul adalah salah satu tokoh milenial di Ciamis yang kerap mengkampanyekan pembatasan penggunaan gadget pada anak. Ia bahkan memfasilitasi beberapa permainan dan wahana bermain untuk anak yang lebih bersifat edukatif dan interaktif. Pria bertubuh gempal ini diketahui sejak lama memliki hobi mainan anak-anak seperti mini 4 wd, Tamiya, Daicase, Remote Control, Robot dan jenis mainan lainnya meski dengan seabreg kesibukannya di sela-sela aktifitasnya yang bertugas sebagai Minlantas di Poleres Kota Tasikmalaya ini, ia selalu menyempatkan diri untuk mengajak siapapun mewujudkan tekadnya tersebut.
Lebih lanjut, Aul mengatakan bahwa Ciamis Wonder Kid dapat berjalan apabila ada sedikit kepedulian dari beberapa elemen masyarakat dan pemerintah. Kendati itu ia mengajak agar siapapun tergugah hatinya untuk ikut berpartisipasi, terutama kaum milenial.
“Kita akan segera kita rumuskan. Sebab saat ini kita memang perlu wadah untuk menampung para pegiat peduli mainan edukatif untuk anak ini, berat kalau program seperti ini berjalan sendiri. Untuk itu, perlu peran serta elemen masyarakat terutama gen z atau para milenial,” jelasnya.
Dia berharap setelah terbentuknya pengurus dari Ciamis Wonder Kids ini, beberapa program dan aksi nyatanya dapat mengalihkan anak dari gadget dan mengarahkan mereka ke aktivitas yang lebih bermanfaat.
“Salah atu contoh kegiatannya misalnya, pada saat ibu-ibu membawa anak-anaknya untuk imunisasi ke Pos Yandu, kita sediakan wahan bermain. Atau kita sediakan miniature-miniatur mainan untuk anak banyak cara intinya. Setelah terbentuk Ciamis Wonder Kid nanti kita skemakan untuk aksi nyatanya,”pungkasnya.