Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 44 Warga, Termasuk Anak-anak

Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 44 Warga, Termasuk Anak-anak

Jakarta, Faktaindonesianews.com – Serangan udara Israel kembali menghantam wilayah Gaza, Palestina, menewaskan sedikitnya 44 orang dan melukai puluhan lainnya pada Minggu (6/4). Serangan paling mematikan terjadi di Khan Yunis, tempat 21 korban jiwa dilaporkan.

“Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel sejak fajar hari ini sedikitnya 44 orang, termasuk 21 orang di Khan Yunis,” kata Mahmud Bassal, juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza dalam pernyataan resminya.

Bacaan Lainnya

Salah satu serangan terjadi di Jalan Al-Nakheel, lingkungan Al-Tuffah, Kota Gaza, saat warga berkumpul di dekat toko roti. Enam orang tewas, termasuk tiga anak-anak, menurut laporan otoritas setempat.

Kelompok Hamas mengutuk serangan ini, menyebutnya sebagai “tindakan pembunuhan anak yang disengaja” dan menyebut Israel sebagai “pendudukan sadis dan biadab yang dipimpin oleh para pemimpin fasis.”

Rekaman video dari lokasi memperlihatkan gumpalan asap tebal membumbung dari wilayah Gaza bagian tengah dan utara, menyusul gelombang serangan udara bertubi-tubi dari pasukan Israel.

Konflik kembali memanas setelah gencatan senjata yang ditengahi oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar berakhir pada 18 Maret. Sejak saat itu, serangan militer Israel terus berlangsung tanpa henti.

Militer Israel melaporkan sekitar 10 proyektil ditembakkan dari Gaza ke wilayah mereka dalam waktu singkat, sebagian besar berhasil dicegat. Namun, puing-puing roket yang jatuh di daerah Ashkelon menyebabkan seorang pria terluka akibat pecahan peluru.

“Militer mencatat 10 roket lainnya telah ditembakkan ke Israel selama dua minggu terakhir,” tulis pernyataan resmi dari militer Israel.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan lanjutan sejak bulan lalu telah menewaskan lebih dari 1.330 orang. Secara keseluruhan, sejak agresi dimulai pada Oktober 2023, jumlah korban jiwa telah mencapai 50.669 orang. Mayoritas korban merupakan warga sipil, terutama perempuan, anak-anak, dan lansia.

Kekerasan yang tak kunjung usai di Gaza menunjukkan eskalasi konflik berdarah yang terus memakan korban sipil. Seruan internasional untuk gencatan senjata permanen kembali menggema, namun hingga kini belum ada tanda-tanda konflik akan mereda. Dengan jumlah korban terus bertambah, dunia internasional dituntut untuk segera bertindak guna mencegah krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.

Pos terkait