Karena menurut Sugeng, biasanya Densus 88 itu memantau seseorang berujung pada dugaan pidana terorisme.
“Ujungnya proses hukum terkait tindak pidana terorisme, kenapa Jampidsus dipantau. Ini yang harus di ketahui,” ucapnya.
Tak hanya itu, Sugeng menduga adu saling sikut antar dua penegak hukum ini. Karena Kejaksaan Agung mengambil alih penanganan kasus korupsi tambang.
Menurut Sugeng, kasus tambang awalnya akan di tangani oleh aparat kepolisian.
“ Kasus tambang itu menjadi kewenangan Polri tapi belakangan Kejagung menangani kasus itu. Baik di Konawe Sulawesi Utara atau Timah di Bangka Belitung,” kata Sugeng.
Dua orang yang mengetahui peristiwa itu bercerita bahwa kejadian itu sekitar pukul 20.00 atau 21.00.
Febrie di sebut kerap menyambangi restoran yang menyajikan kuliner Perancis untuk makan.
Kala itu, Febrie makan bersama satu ajudan dan motor patwal Polisi Militer.
Dua orang yang mengetahui peristiwa itu menyebut kedatangan Febrie di susul dua orang di duga anggota Densus 88
Mereka berpakaian santai dan datang dengan berjalan kaki.
Salah seorang dari anggota Densus 88 itu di sebut meminta meja di lantai dua dengan alasan ingin merokok. Namun, pria itu selalu mengenakan masker wajah.
Pria itu juga di duga mengarahkan alat yang di duga perekam ke arah ruangan Febrie.
Polisi militer yang mengawal Febrie pun curiga dengan pria tersebut dan menangkapnya.
Sejak menangani kasus korupsi timah senilai Rp 271 triliun. Jampidsus memang di kawal polisi militer TNI atas bantuan pengamanan dari Jaksa Agung Muda Bidang Militer.
Saat di mintai konfirmasi perihal kronologis peristiwa itu, Febrie juga tidak memberikan tanggapan.
Dan Ketut Sumedana yang merupakan Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejagung. Mengatakan bahwa beliau juga belum mendapatkan informasi mengenai peristiwa itu.
”Saya belum mendapatkan informasi terkait peristiwa tersebut. Coba di konfirmasikan langsung kepada Jampidsus,” ucap Ketut.
Melakukan Aksi Mencurigakan,
Setelah kejadian di duga aksi pengintaian Jampidsus itu. Maka pada senin malam (20/5/2024), sejumlah kendaraan bersirine juga melakukan aksi mencurigakan di depan Kantor Kejagung RI di Jakarta.
Dalam sebuah video berdurasi sekitar 16 detik yang beredar di kalangan wartawan. Terlihat konvoi sepeda motor dan mobil bersirine yang mirip kendaraan dinas Brimob.
Dalam video itu tidak ada keterangan yang menjelaskan apakah aksi itu merupakan demo atau protes terkait penangkapan tertentu.
Beberapa kendaraan taktis dan belasan sepeda motor itu berkeliling di kantor Kejagung. Sambil menggeber-geberkan knalpot motor besar mereka. Dan menyorotkan sinar laser senjatanya ke gedung utama Kejagung.