EKONOMI, Faktaindonesianews.com – Indonesia memasuki tahun 2025 dengan pertumbuhan ekonomi yang stagnan di angka 5 persen. Menkeu Sri Mulyani baru mengumumkan postur APBN yang mengalami defisit.
Beberapa indikator makroekonomi pada awal tahun 2025 menunjukkan perekonomian Indonesia tengah menghadapi tekanan, baik dari eksternal maupun domestik.
Mulai deflasi yang terjadi lagi setelah 25 tahun, Tertekannya nilai tukar rupiah, amblasnya pasar saham, badai PHK, defisit APBN hingga anjloknya setoran pajak.
Sebagai informasi, berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, defisit anggaran dibatasi maksimal 3 persen dari PDB. Dalam APBN 2025, pemerintah menargetkan belanja negara sebesar Rp 3.621,3 triliun dan pendapatan negara Rp 3.005,1 triliun. Dengan demikian, defisit anggaran dibatasi Rp 616,2 triliun.
Adapun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menegaskan postur APBN 2025 tidak berubah. Ia menyatakan pelaksanaan APBN hingga Februari 2025 ini masih sejalan dengan target yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 62 Tahun 2024 tentang APBN 2025.