BANDUNG, Faktaindonesianews.com – Pemerintah Kota (Pemkot Bandung) terus memperkuat komitmennya menghadirkan birokrasi yang responsif, kolaboratif, dan inovatif. Komitmen itu diwujudkan lewat kegiatan bertajuk “Transformasi Birokrasi untuk Mewujudkan Bandung Utama dalam Bingkai Jabar Istimewa dan Asta Cita” yang digelar di Pusdikter, Cimareme, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, pada 4–5 November 2025.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 218 pejabat Pemkot Bandung dan menghadirkan sejumlah narasumber nasional dengan materi strategis seputar kebijakan publik, transformasi birokrasi, dan etika pejabat publik.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, turut memberikan apresiasi atas langkah progresif Pemkot Bandung. Ia menilai, semangat transformasi birokrasi yang dijalankan sejalan dengan visi “Jabar Istimewa” serta misi Asta Cita dalam membangun tata kelola pemerintahan yang unggul dan adaptif.
“Saya mengapresiasi Pemkot Bandung yang terus berupaya mewujudkan Bandung Utama melalui transformasi birokrasi. Apalagi, Kota Bandung berhasil menekan angka kemiskinan hingga 3,8% dan menjaga tingkat pengangguran di 7,4%, berada di atas rata-rata Jawa Barat dan nasional,” ujar Herman, Selasa (4/11/2025).
Herman berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai forum seremonial, tetapi menjadi ruang reflektif dan produktif yang menghasilkan solusi nyata bagi masyarakat.
Farhan Tekankan Keterbukaan dan Kolaborasi ASN
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan memberikan arahan langsung kepada seluruh pejabat yang hadir. Ia menegaskan pentingnya nilai keterbukaan dalam komunikasi publik serta mendorong kolaborasi lintas OPD demi mempercepat implementasi kebijakan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik berbasis teknologi.
“Keterbukaan menjadi dasar komunikasi kita. Sesuai arahan Presiden, birokrasi harus responsif dan kolaboratif. Pastikan percepatan kebijakan, efektivitas anggaran, pemberantasan korupsi, dan penguatan koordinasi antar lembaga berjalan optimal,” tegas Farhan.
Farhan juga menekankan pentingnya inovasi pelayanan publik serta optimalisasi sarana dan prasarana ruang publik agar mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.






