Berita Faktaindonesianews, Kab Bandung – Komandan Sub Sektor 1 Sektor 2 Satgas Citarum Harum Serka Mochamad.Tohadi mengatakan, ” Atas perintah dan petunjuk serta arahan Dansektor 2, pembersihan parit dilakukan selasa hingga Kamis setiap pekan. Setiap kali pembersihan di satu lokasi, tak kurang 1 ton sampah terangkat dari Aliran anak sungai sepanjang 30 meter, terutama sampah rumah tangga, rumput, kayu dan bambu”.
Menurut Dansub Toha, banyaknya sampah di sepanjang aliran anak sungai terjadi karena masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke parit. “Padahal kami sosialisasi terus ke masyarakat baik secara terpusat maupun dor to dor untuk peduli lingkungan dengan tidak buang sampah ke Anak sungai dan selokan, cuma masih ada saja yang bandel,” ucapnya saat rilis berita dengan media,
Oleh karena itu, Satgas Citarum Harum rutin memantau kondisi Anak sungai dan Sungai induk Citarum, terutama saat musim hujan. Apabila aliran sungai dipenuhi sampah, maka aliran air hujan ke Sungai Citarum akan tersendat. Dampaknya, air dari anak sungai meluap dan menggenangi jalan sekitar, mengakibatkan banjir Cileuncang.
Menurut Serka Toha, titik rawan banjir akibat luapan air dari Sungai Citarum berasal dari anak- anak sungai yang tersumbat maupun Parit-parit yang penuh sampah, yang menghalangi ke aliran Sungai Citarum. Ketika air sungai meluap, air sungai masuk ke parit dan membawa lumpur.
Saat kondisi parit sangat kotor seperti itu, lanjut Dansub, Satgas Citarum Harum mengajak masyarakat untuk ikut membersihkan anak sungai, termasuk para RT, RW dan Gober.
