BANDUNG, Faktaindonesianews.com — Kapolda Jawa Barat Irjen Rudi Setiawan resmi menjalani sidang disertasi doktoralnya di Universitas Airlangga, Surabaya. Dalam sidang tersebut, Rudi mempresentasikan karya ilmiah berjudul “Cerita dari Mesuji: Studi Fenomenologi tentang Menjadi Polisi di Daerah Konflik”.
Dengan penuh percaya diri, jenderal bintang dua itu memaparkan pandangannya tentang makna menjadi polisi profesional, bertanggung jawab, dan berintegritas di wilayah penuh konflik sosial seperti Mesuji, daerah yang dikenal dengan sejarah panjang kekerasan dan konflik agraria.
Menurut Rudi, Mesuji bukan sekadar nama daerah di perbatasan Lampung dan Sumatera Selatan, melainkan ruang kehidupan nyata yang memadukan konflik agraria, trauma sejarah, dan pergulatan identitas sosial antara warga dan aparat penegak hukum. Dalam disertasinya, Rudi menggunakan pendekatan fenomenologi Edmund Husserl, dengan tujuan memahami pengalaman nyata polisi yang hidup di tengah kompleksitas sosial tersebut.
“Fenomenologi Husserl mengajak kita untuk kembali pada hal-hal itu sendiri—back to the things themselves—yakni memahami pengalaman otentik subjek tanpa prasangka dan reduksi yang berlebihan,” ujar Irjen Rudi di hadapan para penguji.
Rudi menjelaskan bahwa konsep “Lebenswelt” atau dunia kehidupan menggambarkan pengalaman sehari-hari yang dijalani polisi Mesuji tanpa filter institusional. Mereka hidup di tengah masyarakat yang sering memandang aparat bukan sebagai pelindung, melainkan sebagai simbol kekuasaan yang berjarak dan sulit memahami realitas warga lokal.






